Minggu, 13 Juli 2014

PASCA PANEN TEH


PASCA PANEN TEH
Teh diperoleh dari hasil pengolahan daun teh ( Camelia sinensis) dari famili Tehaceae. Tanaman ini diperkirakan berasal dari pegunungan Himalaya dan daerah daerah pegunungan yang berbatasan dengan Republik Rakyat Cina, India dan Birma, Tanaman teh tumbuh subur di daerah tropis dan sub tropis asalkan mendapat cukup sinar matahari dan hujan sepanjang tahun. Di Indonesia tanaman teh telah di tanam Sejas penjajahan Belanda, dan umumnya ditanam di daerah dataran tinggi seperti Puncak di Bogor, Cipanas di sekitar Bandung, dan daerah Purwosari di Malang.
  
Tanaman teh umumnya mulai dipetik daunnya secara terus menerus setelah umur 5 tahun dan dapat memberi hasil daun teh cukup besar selama kurang lebih 40 tahun. Di Indonesia perkebunan teh banyak ditemukan di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan. Hasil teh diperoleh dari daun-daun pucuk tanaman yang dipetik setiap selang 7 hari .
Daun teh diolah menjadi minuman segar sejak berabad lalu, dan menjadi minuman kehormatan bagi para kaisar di China, Jepang bahkan kaum bangsawan Eropa. Minuman teh memiliki aroma yang menyegarkan, rasa yang khas dan sedikit kandungan caffein yang diyakini dapat menghilangkan kelelahan.
Pada umumnya teh dikelompokkan dalam tiga golongan yakni (1) teh hitam (fermented tea) atau teh yang difermentasi pada saat pengolahannya, (2) teh hijau (green tea) yakni teh yang tidak difermentasikan saat proses pengolahannya dan teh oolong (semi fermented) yakni teh yang tidak difermentasikan secara sempurna saat pengolahannya. Dalam pengolahan teh, biasanya digunakan pula aroma-aroma lain yang disukai konsumen, seperti bunga melati atau aroma buah-buahan yang saat ini banyak digunakan untuk menambah cita rasa teh segar.
Di masyarakat, teh hitam lebih luas digunakan dibandingkan teh hijau atau teh oolong. Dari segi mutu teh hitam dapat dibagai dalam tiga golongan yakni :
  1. teh daun (leaf tea) : adalah teh yang dibuat dari daun pucuk dan dua daun pertama. Terdapat the pekoe yakni teh yang dibuat daun ke 3 dan 4 sedangkan the pekoe seuchong adalah teh yang dibuat dari daun ke 4-7. Teh kualitas utama adalah teh yang dibuat dari daun pucuk, daun pertama dan kedua.
  2. teh remuk : adalah teh yang dibuat dari remahan daun, baik pucuk hingga daun ke-7.
  3. teh bubuk.
Kualitas teh kering dinilai dengan cara melihat kenampakan visualnya, warnanya, kerataannya, contoh air seduhannya, warna dan aroma ampas seduhannya. Teh mengandung unsur-unsur seperti kafein, tannin dan minyak essensial. Kafein memberikan rasa segar pada konsumen yang mendorong kerja jantung. Tannin memberikan rasa yang khas pada teh dan minyak esensial memberikan aroma yang disukai masyarakat.
Di Indonesia terdapat beberapa perkebunan teh, yang mensuplai kebutuhan teh lokal dan juga mengekspornya ke berbagai negara. Komposisi kimia teh sebagai penentu kualitas teh yang diproduksi oleh suatu pabrik dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen. Faktor eksogen yang tidak bisa dikendalikan produsen antara lain adalah iklim, kesuburan tanah, kemiringan dan tinggi lokasi di atas permukaan air laut. Sedangkan faktor-faktor endogen yang berpengaruh antara lain adalah kualitas bibit, kontrol atas penyakit, cara-cara pemetikan cara-cara pengangkutan dan pengolahannya.
Secara umum proses produksi teh meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Produksi teh hijau
Daun-daun teh yang masih segar dilayukan diatas drum yang dipanaskan dengan api selama kira-kira 1 jam sehingga menjadi layu. Setelah dilayukan, teh didinginkan sambil menunggu persiapan bahan campuran (misalnya melati untuk menimbulkan aroma yang wangi). Teh dicampur dengan bunga melati ditambah sedikit air. Kemudian teh diayak dengan ayakan untuk memisahkan teh yang berkualitas baik dengan yang tidak.
Teh yang sudah disortir dihamparkan di atas lantai dan diberi karung diatasnya agar aroma melatinya tercampur.Keesokan harinya teh dimasak kembali di atas tungku selama 13-16 jam. Selanjutnya dilakukan pengemasan sebelum teh dipasarkan. Dalam produksi teh hijau tidak dilakukan proses whitering dan fermentasi. Proses pemanasan diawal pembuatan teh hijau bertujuan untuk menginakivasi enzim yang mengakibatkan penurunan tannin, chlorophyll, vitamin C dan asam organik. Oleh karenanya teh hijau memiliki warna yang cerah dengan aroma yang tajam dan rasa yang pahit.
  1. Poses produksi teh hitam
  1. Proses pemeliharaan pucuk basah
Daun teh dari perkebunan, dijaga kadar airnya sampai di pabrik agar dapat menghasilkan mutu teh yang berkualias tinggi.


  1. Proses pelayuan
Teh dilayukan selama 14-18 jam secara merata, dan dibalik setiap 6 jam sekali. Pelayuan akan menurunkan kadar air daun hingga 55-65%
  1. Proses penggilingan
Daun teh digiling agar memar sehingga daun akan menggulung.
4. Proses fermentasi
Daun teh yang telah digulung dimasukkan dalam ruang fermentasi dan disimpan dalam rak-rak khusus selama 45 menit- 4 jam sejak mulai daun digiling. Kelembaban udara yang diperlukan adalah 98% dan suhu ruangan adalah 22OC. Tujuan fermentasi adalah agar aroma, rasa dan warna teh menjadi lebih baik. Selama proses ini enzym phenoloksidase yang berada pada jeringan epidermis akan terdistribusi merata. Enzym ini akan membantu mempercepat proses oksidasi phenol yang akan mengakibatkan warna daun menjadi kehitaman.
  1. Proses pengeringan
Teh dikeringkan dalam suatu alat pengering. Tujuannya adalah untuk menghentikan proses fermentasi pada mutu optimal dan membatasi kadar air teh kering agar tahan lama. Kadar air yang dikehendaki untuk teh kering adalah 2-3%.
  1. Proses sortasi.
Sortasi dilakukan berdasarkan tingkat kualitas teh yang dihasilkan selama pengolahan dengan memperhatikan warna, rasa, aroma, dan keutuhan daun.
  1. Proses pengemasan
Teh dikemas dengan alumunium foil, kertas atau pada skala bessar dikemas dengan menggunakan peti-peti khusus dan siap dikirimkan kepada pengecer atau untuk diekspor ke luar negeri.
Prospek industri teh masa depan cukup potensial, mengingat meningkatnya kecenderungan konsumsi teh di seluruh dunia. Berbeda dengan kopi yang cenderung dianggap berbahaya, minuman teh diyakini sebagai pencegah serangan jantung, mengendalikan kadar asam urat darah dan menyegarkan konsumennya

Tabel 2. Komposisi kimiawi daun teh segar dan terfermentasi (% berat kering)
No
Kandungan bahan
Teh segar
Teh hitam
1
Senyawa fenol
30
5
2
Protein
15
15
3
Asam amino
4
4
4
Caffeine
4
4
5
Serat kasar
26
26
6
Lipid
7
7
7
Pigmen
2
2
8
Senyawa-senyawa volatile
0,1
0,1
9
Mineral
5
5
Sumber : Food Chemistry

Selasa, 04 Maret 2014

jenis dan fungsi pupuk



JENIS DAN FUNGSI PUPUK


Fungsi pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan nutrisi terutama unsur-unsur nitrogen , fosfor, dan kalium. Sedangkan unsur sulfur, kalsium, magnesium, besi, tembaga, seng, dan boron merupakan unsure-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (mikronutrien). Berdasarkan asal atau kejadiannya, pupuk dapat digolongkan sebagai berikut :


Organization Chart


a.    Pupuk Organik
Pupuk organic adalah semua sisa bahan tanaman, pupuk hijau, dan kotoran hewan yang mempunyai kandungan unsure hara rendah. Pupuk organic tersedia setelah zat tersebut mengalami proses pembusukan oleh mikro organisme. Selain pupuk anorganik, pupuk organic juga harus dberikan pada tanaman. Macam-macam pupuk organic adalah sebagi berikut:
1.    Kompos
Pupuk kompos adalah pupuk yang dibuat dengan cara membusukkan sisa-sisa tanaman. Pupuk jenis ini berfungsi sebagai pemberi unsure-unsur hara yang berguna untuk perbaikan struktur tanah.
2.   Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah bagian tumbuhan hijau yang mati dan tertimbun dalam tanah. Pupuk organic jenis ini mempunyai perimbangan C/N rendah, sehingga dapat terurai dan cepat tersedia bagi tanaman. Pupuk hijau sebagai sumber nitrogen cukup baik di daerah tropis, yaitu sebagai pupuk organic sebagi penambah unsure mikro dan perbaikan struktur tanah.
3.    Pupuk kandang
pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Kandungan hara dalam puouk kandang rata-rata sekitar 55% N, 25% P2O5, dan 5% K2O (tergantung dari jenis hewan dan bahan makanannya). Makin lama pupuk kandang mengalamai proses pembusukan, makin rendah perimbangan C/N-nya.


b.     Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan (dari senyawa anorganik) adlah puuk yang sengaja dibuat oleh manusia dalam pabrik dan mengandung unsure hara tertentu dalam kadar tinggi. Pupuk anorganik digunakan untuk mengatasi kekurangan mineral murni dari alam yang diperlukan tumbuhan untuk hidup secara wajar. Puuk anorganik dapat menghasilkan bulir hijau dan yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.
Berdasarkan kandungan unsure-unsurnya, pupuk anorganik digolongkan sebagai berikut :
1.     Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsure hara sebagai penambah kesuburan. Contoh pupuk tunggal yaitu pupuk N, P, dan K.
a.    Pupuk Nitrogen
Fungsi nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah:
-      Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan merangsang pertunasan.
-      Memperbaiki kualitas, terutama kandungan proteinnya.
-      Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasad renik)
Nitrogen diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat atau ammonium. Kemudian, didalam tumbuhan bereaksi dengan karbon membentuk asam amino, selanjutnya berubah menjadi protein. Nitrogen termasuk unsure yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman karena 16-18% protein terdiri dari nitrogen. Pupuk yang paling banyak mengandung unsure nitrogen adalah pupuk urea.
Macam-macam pupuk nitrogen sebagai berikut.
-      pupuk urea(CO(NH2)2) yang mengandung 47% nitrogen (paling tinggi dibandingkan dengan pupuk nitrogen jeni lain). Urea sangat mudah larut dalam air dan juga mudah diubah menjadi ion nitrat (NO3-) yang mudah diserap oleh tumbuh-tumbuhan. Cara pembuatan urea :
2NH3(g) +CO2(g)         CO(NH2)2(s) +H2O (l)
-      ­pupuk ZA (Zwavel Ammonium) atau ammonium sulfat ((NH4)2SO4) yang mengandung 21% nitrogen.
-      Pupuk ammonium klorida (salmiak) atau NH4Cl, mengandung 20% nitrogen.
-      Pupuk ASN (ammonium Sulfat Nitrat) atau [(NH4)3(SO4)(NO3)], mengandung 23-26% nitrogen.
-      Pupuk natrium nitrat atau sodium nitrat (NaNO3), mengandung 15% nitrogen.
b.    Pupuk Fosforus
Fosforus (P) bagi tanaman berperan dalam proses:
l  respirasi dan fotosintesis
l  penyusunan asam nukleat
l  pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah.
l  Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan, dan,
l  Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan waktu panen.
Unsure fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsure nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.
Macam-macam pupuk fosfor sebagai berikut :
-      pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang sangat mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Contoh: Engkel superfosfat (ES) yang mengandung sekitar 15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang mengandung sekitar 30% P2O5, dan Tripel Superfosfat (TSP) yang mengandung sekitar 45%P2O5.
-      Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang baik digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium.
-      Pupuk aluminium fosfat (AlPO4)
-      Pupuk besi (III) fosfat (FePO4)

c.    Pupuk Kalium
Fungsi kalium bagi tanaman adalah
l  Mempengaruhi susunan dan mengedarkan karbohidrat di dalam tanaman.
l  Mempercepat metabolisme unsure nitrogen,
l  Mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur.
Macam-macam pupuk kalium sebagai berikut:
-      pupuk kalium klorida atau potassium klorida (KCl). Ada 2 macam pupuk KCl yang beredar di pasaran, yaitu KCl 80 (mengandung 50% K2O) dan KCl 90 (mengandung 53% K2O).
-      Pupuk ZK (Zwavel Kalium) atau kalium sulfat (K2SO4) yang baik digunakan pada tanaman yang tidak tahan te rhadap konsentrasi ion klorida tinggi. Ada 2 macam pupuk ZK yang beredar di pasaran, yaitu ZK 90 (mengandung 50% K2O) dan ZK 96 (mengandung 53% K2O).


2.    Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure hara yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Contoh pupuk majemuk yaitu NP, NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat (NH4NO3), ammonium dihidrogen fosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida (KCL).
Kadar unsure hara N, P, dan K dalam pupuk majemuk dinyatakan dengan komposisi angka tertentu. Misalnya pupuk NPK 10-20-15 berarti bahwa dalam pupuk itu terdapat 10% nitrogen, 20% fosfor (sebagai P2O5)dan 15% kalium (sebagai K2O).
Penggunaan pupuk majemuk harus disesuaikan dengan kebutuhan dari jenis tanaman yang akan dipupuk karena setiap jenis tanaman memerlukan perbandingan N, P, dan K tertentu. Di Indonesia beredar beberapa jenis pupuk majemuk dengan komposisi N, P, dan K yang beragam.

Nilai suatu pupuk ditentukan oleh hal-hal berikut :
a.    Kadar unsure, makin tinggi kadar unsure, akin tinggi nilai pupuk.
b.    Higroskopisitas, pupuk buatan mulai menarik air pada kelembaban 51-99%. Pupuk yang mudah menarik air, misalnya urea mengalami masalah pada penympanan, sifat higroskopis secara langsung tidak mempengaruhi nilai pupuk sebagai penambah kesuburan tanah.
c.    Kelarutan, mempengaruhi mudah tidaknya unsure-unsur yang terkandung diambil oleh tanaman.
d.    Cara kerja, bekerjanya pupuk adalah waktu yang diperlukan hingga pupuk tersebut dapat dihisap oleh tanaman  dan memperlihatkan pengaruhnya. Bekerjanya pupuk sangat mempengaruhi waktu dan cara penggunaan pupuk.
e.    Keasaman, beberapa jenis pupuk dapat dipakai untuk meningkatkan, mempetahankan, atau mengurai keasaman tanah.

Pengaruh negatif penggunaan pupuk
a.    Pengaruh negatif pupuk urea
-      tanah akan bersifat agak asam
-      penggunaan urea berlebihan dalam kurun waktu yang berdekatan akan mengurangi proses tumbuhnya kecambah dari suatu bibit dan mengurangi daya serap akar.
b.    Pengaruh negatif pupuk superfosfat
-      Jika kelebihan superfosfat, tanah akan kelebihan asam. Hal ini dikarenakan superfosfat dapat meningkatkan konsentrasi hydrogen dalam tanah.
-      Dapat bersifat racun bagi tanaman jika diberikan pada tanaman yang tumbuh pada tanah yang mengandung banyak unsure aluminium. Hal ini dikarenakan superfosfat dapat mempercepat pembentukan racun aluminium, atau toxic aluminium.
c.    Pengaruh negatif pupuk ammonium sulfat
-      Dapat bersifat racun bagi tanah jika diberikan pada tanah tanpa disertai kapur. Tanpa adanya batuan kapur, ammonium sulfat akan bebas bereaksi dengan besi, aluminium, dan mangan membentuk racun besi, aluminium, dan mangan.
-      Kelebihan pupuk ammonium sulfat mengakibatkan tanah besifat asam. Dengan demikian, pupuk ini harus diberikan pada tanah yang bersifat basa.


<daRi Sumber Yang JELaS>
 

Hijau Q,,, Hijau mu…